Hello guys…… jumpa lagi dengan saya Azizul…
Sebelum kalian membaca blog ini saya mau mengingatkan lagi nih… saya punya cerita sebelumnya yang mau mengenal saya, saya dari mana?? dan bagaimana kota saya.. silahkan di cek blog pertama saya.. yang judulnya “PERJALANAN HIDUP TELAH DIMULAI”
Okeee kita mulai ceritanyaaa… ceritanya tuh berawal dari pengumuman yang membuat saya menangis dan merenung tentang hidup ini karena kadang ada yang pahit dan yang manis. Dan pada saat saya menangis hanya ibunda tercinta dan kakak-kakakku yang terus mendukung saya untuk tetap semangat. Akhirnya semangat lagi, pada saat setelah saya menangis… kakak-kakak saya sangat memberikan banyak saran kepada saya baik itu untuk mencoba ujian mandiri lagi atau mencoba tahun depan. Kakak perempuan saya yang memberi saya saran untuk mencoba tahun depan, tapi untuk menunggu tahun depan saya disarankan untuk ke “KAMPUNG INGGRIS”. Tapi sebelum itu saya harus menunggu sampai ibu saya sedikit pulih. Nah saya pun mendengar saran dari kakak saya tersebut, akhirnya saya memutuskan ke Pare atau biasa disebut Kampung Inggris. Pada malam harinya saya mencari info-info yang ada di kampung inggris, setelah membaca dengan teliti akhirnya saya memutuskan untuk kursus di ENGLISH STUDIO.
Dan strike… aku memilih pilihan yang benar karena ternyata pendiri dari English Studio lebih tepatnya Bapak Eddy Suaib ini telah dikenal oleh kakak saya. Singkat cerita akhirnya hari dimana saya berangkat pun tiba, saya pergi ke Surabaya menggunakan pesawat dan alhamdulillah saya tiba dengan selamat di Surabaya. Tapi sesampai saya disana, saya dijemput oleh kakak sepupu saya yang berasal dari Ambon dan saya harus menunggu di bandara karena kakak sepupu saya masih memiliki shift kerja di kantor dia. Dua jam setengah telah berlalu saya berada di bandara akhirnya kakak saya pun tiba menjemput saya. Karena jam telah menunjukkan pukul 22:43 kami pun bergegas ke rumah kontrakan kakak saya. Saya istirahat disana semalaman untuk melanjutkan perjalanan saya esok hari dan hanya berapa jam saja saya berada di Surabaya saya sudah merasa ada perbedaan yang signifikan karena yang biasanya di Makassar sholat shubuh itu dimulai jam 5 lewat, di Surabaya shubuh terbilang cepat.
Keesokan hari tanggal 24 Juli 2018, setelah saya sholat shubuh saya pun melanjutkan perjalanan tetapi saya bingung untuk menggunakan kendaraan apa ke Kediri (Pare). Saya mencoba searching di Google kendaraan apa saja yang bisa saya gunakan, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan kereta api. Dan beruntungnya saya rumah kontrakan kakak saya berdekatan dengan Stasiun Gubeng di Surabaya. Tapi sebenarnya… saya itu dilarang menggunakan kereta api oleh orang tua saya karena mungkin soal keamanan. Kalian pasti tau lah…. bagaimana kecemasan orang tua terhadap anak bungsunya dan terlebih lagi ini pertama kali saya merantau. Tapi saya tetap menggunakan kereta api karena alasan terjangkaunya harga tiket,dan kereta pun berangkat pengalaman saya pun bertambah selama saya di kereta banyaknya orang menggunakan bahasa Jawa yang jujur saya tidak mengetahui arti dari perkataannya. Sesampai di Stasiun Kediri teman dari kakak saya menjemput saya karena kebetulan tempat kursus kami sama. Tetapi sebelum ke tempat kursus, kami mencari makanan. Dan setelah makan sampailah saya ditempat kursus saya yang bernama “ENGLISH STUDIO”, English Studio adalah lembaga kursus yang menyediakan program IELTS. Di English Studio saya memulainya di kelas Beginner karena jujur walaupun saya sangat mencintai matematika dan lumayan ahli di bidang tersebut, saya sangatlah kurang dalam bidang bahasa inggris. Di sini saya memulai pengalaman hidup yang mungkin tak akan pernah saya lupakan. Bertemu dengan orang-orang dari suku yang berbeda dan saya yakin bahwa Indonesia itu sangatlah luas dan kita termasuk orang yang sangat rugi apabila kita hanya berdiam diri di rumah.
Mungkin hanya sampai disini dulu cerita hari dimana saya berangkat dan tiba di Pare (Kampung Inggris), tapi bagi kalian yang masih kepo dengan cerita saya… sabar tunggu nanti kelanjutannya… okeeeeeee….
–
–
–
–
The Handsome Boy 